Jaga Stabilitas Produksi Cabai, BMKG Adakan Sekolah Lapang Iklim

    Jaga Stabilitas Produksi Cabai, BMKG Adakan Sekolah Lapang Iklim
    SLI (Sekolah Lapang Iklim) di laksanakan di Gedung Tea Desa Jumoyo Kecamatan Salam

    MAGELANG - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyelenggarakan Sekolah Lapang Iklim (SLI) seiring masuknya masa tanam cabai di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Sabtu. (18/03/2023).

    SLI (Sekolah Lapang Iklim) di laksanakan di Gedung Tea Desa Jumoyo Kecamatan Salam kabupaten Magelang,  dihadiri langsung oleh Kepala BMKG jakarta Prof Ir.Dwikorita K.M.sc, pH.D. Anggota komisi V DPR RI Fraksi PDIP Ir Sujadi.

    Turut hadir Kabid Dinas Pertanian  yg di wakili Ibu Ade Sri Kuncoro K. Kabid Dinas Pertanian Ibu Ade Sri Kuncoro kusumaningtyas. Camat Salam Wiharyanto S.H.M.M, Danramil di wakili Pelda Joko Iswanto, Kapolsek Salam AKP Maryanti, Kades se Kecamatan Salam, Babisa Jumoyo Serda Arsadi dan diikuti oleh Peserta SLI sebanyak 30 org.

    "Kegiatan SLI ini adalah bagian dari upaya BMKG turut mengawal stabilitas produksi cabai di wilayah Salam" ungkap Ir.Dwikorita, M.Sc.ph.D, " mengawali sambutanya.

    Menurutnya, pengetahuan akan iklim dan cuaca menjadi bekal penting bagi petani dan juga penyuluh pertanian untuk meningkatkan hasil panen dan menjaga pasokan cabai sepanjang tahun, sehingga dapat membantu mengurangi fluktuasi harga di pasar.

    Mengingat, kata Ibu  Dwikorita, cabai adalah salah satu komoditas pertanian yang menyumbang tinggi rendahnya laju inflasi di Indonesia. Utamanya cabai merah dan cabai rawit. Dan naik turunnya harga cabai selalu dipengaruhi oleh musim.

    "Tentunya kami berharap melalui SLI ini hasil panen cabai nantinya bisa lebih meningkat. Begitu juga dengan harga cabai di tingkatan petani, " imbuhnya.

    Materi yang diberikan selama SLI antara lain pengenalan alat ukur cuaca dan iklim, tata cara pengamatan unsur cuaca dan agroekosistem, mengenal perbedaan cuaca dan iklim dan proses pembentukan hujan dan iklim serta tanaman.

    Selain itu, peserta juga diberi pemahaman informasi prakiraan iklim/ musim dan Iklim ekstrem, cara budidaya cabai, pengendalian hama dan penyakit tanaman cabai, teknis pemasaran hasil, analisis usaha tani, serta teknik pengubinan.

    "Dengan berbagai materi tersebut, petani dapat lebih detail berhitung tentang komoditas tanamnya. Termasuk beradaptasi manakala terjadi cuaca ekstrem yang berdampak pada tanamannya, " paparnya.

    Dwikorita menambahkan, kegiatan SLI tidak hanya berfokus pada tanaman cabai saja, namun juga pada tanaman-tanaman bahan pokok lainnya seperti beras dan jagung. Melalui SLI, lanjut dia, diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani dan penyuluh pertanian dalam memanfaatkan informasi iklim di wilayah kerja sehingga stabilitas produksi tetap terjaga.

    "Beda komoditas tentu berbeda pula penanganannya. Oleh karena itu, pengetahuan akan musim dan cuaca sangat berpengaruh terhadap produktivitas komoditas tersebut, " pungkas Dwikorita.

    Kades Desa Jumoyo Siti Hanifah menyampaikan ucapan terimakasih kepada bapak Ir. Juwadi dan  tamu undangan yang hadir  dalam acara pelatihan iklim tersebut, dan berharap semoga dengan adanya pelatihan  sangat bermanfaat bagi masyarakat kecamatan Salam khususnya desa Jumoyo."Ungkapnya.

    Ditemui usai kegiatan, Danramil Salam yang yang diwakili Pelda Joko Iswanto menyampaikan bahwa pihak Koramil akan terus mendukung program-program pemerintah. Menurutnya kegiatan itu sangat bagus untuk meningkatkan hasil dan mutu cabai di Kecamatan Salam.

    "Ini program yang sangat bagus untuk meningkatkan ketahanan pangan di wilayah Salam. Dengan meningkatnya hasil tani tentu akan meningkatkan kesejahteraan mereka, " tutur Iswanto.

    Pen0705/R-17

    Rony

    Rony

    Artikel Sebelumnya

    Danramil Secang, Jadilah Profil Pelajar...

    Artikel Berikutnya

    Danramil Salaman Jadi Pembina Upacara

    Berita terkait